Rancanumpang.com -- Sebanyak 20 Kepala Desa (Kades/Keuchik) Kecamatan Johan Pahlawan Kab. Aceh Barat melakukan kunjungan studi banding ke Kelurahan Rancanumpang Gedebage Kota Bandung, Senin 16 Mei 2016.
Rombongan dipimpin Sekreratis Kecamatan (Sekcam) Johan Pahlwan, Zona MP, diterima Lurah Rancanumpang, S. Boedhi Hermawan, di Aula Kantor Kelurahan Jln Rancanumpang No.1 Gedebage Bandung.
Kunjungan studi banding para kepala desa ini untuk optimalisasi pelayanan dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Warga Kelurahan Rancanumpang dalam pengelolaan sampah menggunakan biodigister.
Selain itu, selama pertemuan, rombongan juga berdiskusi tentang daur ulang sampah, kegiatan PKK, serta pengenalan teknologi penggunaan media sosial dan website untuk pelayanan masyarakat.
Lurah Rancanumpang yang didampingi perangkat kelurahan dalam kesempatan tersebut, menyambut baik studi banding para keucik dan memperkenalkan warga masyarakat yang mempunyai pengalaman dan menggunakan biodigister.
Para kepala desa menerima penjelasan tentang pengelolaan sampah penggunaan biodigister secara rinci disampaikan aktivis lingkungan Afifi Rachmat, infak sampah oleh Hetti Aisah, daur ulang sampah dan aktivitas PKK oleh Solihati, serta pemanfaatan teknologi internet untuk pelayanan oleh ASM. Romli (Romel Tea).*
Rombongan dipimpin Sekreratis Kecamatan (Sekcam) Johan Pahlwan, Zona MP, diterima Lurah Rancanumpang, S. Boedhi Hermawan, di Aula Kantor Kelurahan Jln Rancanumpang No.1 Gedebage Bandung.
Kunjungan studi banding para kepala desa ini untuk optimalisasi pelayanan dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Warga Kelurahan Rancanumpang dalam pengelolaan sampah menggunakan biodigister.
Selain itu, selama pertemuan, rombongan juga berdiskusi tentang daur ulang sampah, kegiatan PKK, serta pengenalan teknologi penggunaan media sosial dan website untuk pelayanan masyarakat.
Lurah Rancanumpang yang didampingi perangkat kelurahan dalam kesempatan tersebut, menyambut baik studi banding para keucik dan memperkenalkan warga masyarakat yang mempunyai pengalaman dan menggunakan biodigister.
Para kepala desa menerima penjelasan tentang pengelolaan sampah penggunaan biodigister secara rinci disampaikan aktivis lingkungan Afifi Rachmat, infak sampah oleh Hetti Aisah, daur ulang sampah dan aktivitas PKK oleh Solihati, serta pemanfaatan teknologi internet untuk pelayanan oleh ASM. Romli (Romel Tea).*