Orangtua Siswa Baru SMAN 27 Bandung Hadiri Pembukaan MPLS

Pembukaan MPLS SMA 27 Bandung
Rancanumpang.com -- Mayoritas orangtua siswa baru SMA Negeri 27 Bandung menghadiri pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Aula Sekolah Jln Raya Utsman Bin Affan No.1 Kelurahan Rancanumpang Gedebage Bandung, Selasa (19/7/2016).

Usai menghadiri pembukaan MPLS, para orangtua siswa berpindah tempat ke ruang kelas guna mengikuti sosialisasi kegiatan kesiswaan.

Pihak sekolah menjelaskan tentang banyak hal, termasuk kegiatan ekstra kurikuler yang bisa diikuti siswa, seperti pramuka, PRM, marching band, futsal, pencak silat, dan kegiatan ilmiah remaja (KIR).

Selain mendengarkan paparan pihak sekolah tentang kegiatan kesiswaan, para orangtua siswa juga medapatkan informasi penting dari Komite Sekolah seputar masalah status sekolah dan sarana-prasarana.

Ketua Komite Sekolah, H. Lia Noer Hambali, mengatakan, SMAN 27 merupakan satu-satunya sekolah bersubsidi terbatas di Kota Bandung.

"Tidak ada DSP dan SPP. Operasional sekolah ditanggung sepenuhnya oleh APBD Kota Bandung," jelasnya.

Rapat Ortu Siswa Baru SMA 27 Bandung

Meski demikian, lanjut Lia, pihak sekolah melalui Komite Sekola dibolehkan menerima sumbangan sukarela untuk membiayai pembangunan dan pengembangan sarana-prasarana sekolah, seperti membangun kelas baru, kantin, dan lahan parkir.

"Khusus pemegang SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampy), 100% bebas dari biaya apa pun, termasuk jika ada ketentuan sumbangan sukarela," imbuhnya.

Dikemukakan, biaya membangun kelas baru tahun lalu menghabiskan dana sekitar Rp300 juta. Namun, banyak orangtua siswa yang sudah komitmen memberi bantuan sukarela, namun hingga kini masih nunggak hingga mencapai jumlah sekitar 150 juta.

Lia menyayangkan ada pihak yang terang-terangan menghalangi orangtua untuk memberikan sumbangan sukaeela dengan alasan SMA 27 itu sekolah gratis. "Padahal orangtua yangg mampu sudah menyatakan komitmen untuk bayar," katanya.

Dijelaskan, tidak ada anggaran untuk membangun sekolah di APBD Kota Bandung karena urusan pembangunan diambil-alih Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Saat ini sekolah masih membutuhkan dana untuk membangunan kantin, lahan parkir, kantin, dan lainnya. Orangtua atau wali siswa yang tergerak membantu dana, silakan, sukarela, atas kesepakatan bersama," terangnya.

Menurt Lia, saat ini Komite Sekolah memiliki tiga prioritas. Pertama, penyelesaian aula sekolah yang sudah mangkrak selama tiga tahun dikarenakan pihak kontraktor tidak bertanggung jawab.

Kedua, pengurugan lahan kosong untuk membangun kantin dan lahan parkir. Ketiha, penyelesaian pembangunan masjid di kompleks sekolah.

"Saat ini kita membutuhkan dana sekitar 1,7 Miliar untuk membangun toilet, kantin, dan menuntaskan bangunan yang belum selesai," kata Lia.

Menurut rencana, kebutuhan dana tersebut akan dibicarakan lagi dengan para orangtua siswa, baik siswa baru maupun orangtua siswa lama.

Selain masalah sarana, prasarana, dan dana sumbangan, Lia juga mengemukakan rencana pembentukan Forum Kelas, yaitu forum komunikasi orangtua siswa dengan wali kelas, sekaligus mendukung pencanangan SMAN 27 Bandung sebagai sekolah rintisan sadar hukum. (Mel).*

Post a Comment

Previous Post Next Post