Kerusakan tersebut meliputi pagar besi dan panel besi di ornamen teralis di sektor X. Selain itu, juga terjadi kerusakan pecah kaca di koridor yang menghubungkan korporate room di sektor utara-selatan.
"Ya, ada beberapa bagian yang rusak. Kerusakannya pagar besi yang patah hingga kaca yang pecah," kata Kepala Pengelola Stadion GBLA, Gatot Prasetyo, Jumat (10/10)
Ia mengatakan, kerusakan tersebut kemungkinan karena penonton yang di laga itu mencapai 40 ribu lebih, memanjat pagar hingga pagar pembatasnya pun patah hingga kaca ada yang rusak.
"Kalau dilihat dari kerusakan sepertinya bekas dipanjat paksa karena kita tahu sendiri, kemarin penontonnya membludak sekali," kata dia.
Hingga kini, pihaknya masih menginventarisir kerusakan yang ada di stadion kebangga warga Bandung tersebut. "Kami masih mendata dan menginventarisir kerusakan mana lagi yang ada. Karena sejauh ini, kerusakan yang ada baru kami temukan dua hal itu saja," kata pria yang juga merupakan asisten pelatih Pelita Bandung Raya ini.
Atas kejadian itu, pihaknya belum bisa mendata berapa kerugian yang diderita dan berapa ganti rugi yang harus dibayarkan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
"Kerugian belum ditaksir, kami belum dapat laporan karena seperti yang saya bilang, kerusakan masih di inventarisir. Nanti setelah diinventarisir, baru ketahuan berapa nilai kerugiannya," kata dia.
Lantas, siapa yang harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut? "Secara kontrak di awal mula, panpel yang harus membayar ganti rugi jika ada kerusakan karena hal itu sudah diatur dalam perjanjian semula," kata dia.
Ia menambahkan dari penyelenggaraan laga uji coba Persib sekaligus mencoba stadion tersebut, banyak hal yang perlu dibenahi. "Soal ticketing karena di GBLA ini kan di tiap sektor ada tribun atas dan bawahnya, nanti harus jelas di tiket, tribun sebelah mana, tribun atas atau bawah. Lalu yang pasti soal pengamanan karena kemarin itu, eksisting lokasinya belum diketahui detail oleh keamanan," katanya. (Tribunnews.com).*
Tags:
Stadion GBLA